Andai Aku Menjadi Ketua KPK: Kick Koruptor Out From Our Nation

http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/582/Nasrullah.html

Beginilah kira-kira ceritanya. Bulan Maret 2043 umurku genap 50 tahun. Tak disangka akupun terpilih menjadi ketua KPK. Aku pun berkunjung ke rumah presiden, menteri, DPR, Polisi, kejaksaan, dan beberapa pejabat lain. Minta doa restulah.

Hari pertama menyampaikan visi-misi. Visi, memberantas korupsi dari pucuk sampai ke akar-akarnya. Namanya aja KPK (komisi pemberantas korupsi), pemberantasan korupsi merupakan tugas utamanya. Cara memberantasnya?

#Minta restu dari Bapak Presiden, misalnya “Pak kami mau memberantas korupsi, mohon doanya”. Jadi bersemangatkan kalau Bapaknya bilang “doa Bapak selalu menyertai ananda. Kalau ada apa-apa jangan sungkan curhat”. Kayak anak dan bapak aja.

#Bersihkan KPK itu sendiri. Komisi pemberantas korupsi belum tentu bebas dari korupsi, harus kita akui. Pembersihan tidak dilakukan dari luar, tapi dilakukan dari diri sendiri kemudian baru orang lain. Bersihkan dulu oknum-oknum yang mungkin ada di dalam. Malu juga kan kalau Komisis Pemberantas Korupsi ternyata korupsi. Dan gag adil dong nanti kalau kita memeriksa orang lain sedangkan kita sendiri belum tersentuh.

#Katakan pada semua anggota KPK. “kita adalah KPK, ikon anti korupsi Indonesia. Kita adalah wujud dari kepedulian dan keresahan bangsa terhadap korupsi. Koruptor merupakan musuh yang nyata. Kenali dan apapun yang terjadi tangkap mereka. Tuhan, pahlawan negeri ini,  dan rakyat selalu ada disamping kita, doa mereka menyertai kita. Tugas kita ini adalah mulia, lakukan ini dengan ikhlas, jujur dan amanah”.

#Kerjasama dengan pihak penegak hukum lain seperti Polisi, dan Kejaksaan. Ajak mereka semua untuk bergabung memberantas korupsi di negeri ini. Pekerjaan kalau dilakukan bersama-sama lebih mudah dan hasilnya bisa maksimal.

#Hukuman bagi yang korupsi, suruh ganti semua uang yang telah diambil dari Negara. Kalau sudah habis, ambil aja rumah, mobil dan motornya. Tapi jangan semuanya, cukup sampai semuanya lunas.

#Sering-sering update data keuangan. Nah kalau ada yang aneh, kemarin miskin terus tiba-tiba kaya. Selidiki, pelajari dan periksa mereka. Kali aja mereka adalah koruptor.

#Penyedian penjara khusus bagi mereka yang korupsi. Tepatnya di Pulau yang terpencil belum berpenghuni. Kasih mereka lahan, suruh bercocok tanam. Agar mereka merasakan bagaimana rasanya menjadi rakyat biasa. Ini juga bisa mengurangi yang namanya keluar-masuk penjara seperti beberapa kasus sebelumnya.  Hal ini juga sebagai bentuk penebusan atas kesalahan yang telah mereka lakukan. Mereka telah mengambil uang dari Negara berarti mereka juga harus menghasilkan uang untuk Negara ini. Korupsi berkurang, Negara maju.

#Buat seminar kenali korupsi. Isinya beragam, mulai dari siapa aja yang disebut korupsi, bagaimana korupsi itu sendiri. Sampai hukuman bagi meraka yang melakukan korupsi. Setiap peserta nantinya akan diberikan kartu anggota anti korupsi, bagi mereka yang mempunyai kartu ini, berarti mereka akan mendapatkan hukuman dua kali lipat.

#Bikin lomba poster berkarikatur dengan tema “enyahlah kau koruptor dari negeri ini”. Sebagai gambaran betapa kejamnya korupsi ini. Yang korupsi mungkin sedikit terpojok, mereka merasa tidak lagi punya tempat di Negara ini.

Kesembilan hal inilah yang saya sampaikan pada hari pertama, dan ini sebagai jejak langkah pertama saya menjadi ketua KPK. Korupsi bukanlah kejahatan kemarin sore. Korupsi beda dengan mencuri ayam. Pelakunya juga beda. Yang curi ayam disebut maling ayam, dan yang korupsi disebut koruptor. Kalau maling ayam sekali curi rugi satu orang, yang koruptor sekali beroperasi rugi satu Negara. KPK adalah pahlawan, mereka memang tidak berjuang untuk memperebutkan kemerdekaan, tapi mereka berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Negara ini dari penjajahan para koruptor.

Untuk KPK, ketika semuanya tidak lagi peduli denganmu, ingat bahwa tuhan selalu ada bersamamu. Kekuasaannya jauh lebih besar dari siapapun.