Dulu waktu saya masih kecil lebaran terasa begitu ramai. Keluarga-keluarga jauh pulang (mudik) ke kampung. Di rumah tetangga juga begitu, banyak sanak familinya yang balik ke kampung.
Ketika malam lebaran tiba, kami yang masih kecil keluar rumah. Yang banyak uang akan membeli kembang api terbang, yang dibakar di sumbunya yang terletak di bawah, kemudian di arahkan ke langit dan meledak disana, akan keluar percikan-percikan api yang membentuk seperti bunga, sangat indah. Yang dikasih uangnya sedikit cuma bisa membeli kembang api kecil, ada yang digantung di ranting-ranting pohon, ada yang ditanam di tanah. Percikan api yang keluar juga bagus, tapi tidak seindah yang ditembakkan ke langit.
Lebaran waktu itu juga seru sekali. Setelah shalat hari raya, kami ke tempat kakek nenek, di sana sudah berkumpul banyak anggota keluarga. Kami salaman sambil berharap uang yang dikasih nanti akan banyak.
Siang harinya, anak-anak seumuran kami (kira-kira 7-14 tahun) bolak-balik ke pasar dengan mobil bak terbuka. Di tangan sudah siap dengan senjata mainan, kacamata hitam, dan topi di kepala. Setiap melewati sekumpulan anak-anak dari desa lain, kami memulai sambutan hangat dengan peluru-peluru dari senjata mainan. Terasa begitu keren waktu itu, kami ikut berperang seperti yang biasanya digambarkan di film-film rambo. Selesai itu kami bercerita berapa anak yang kena tadi dengan senjata kami.
Tahun ini, lebaran begitu sepi. Saya tidak melihat banyak anak-anak berkeliaran di jalan-jalan. Wawak-wawak yang dulu jualan mie juga tidak lagi kelihatan, di pos-pos ronda juga tidak ada yang duduk menunggu salaman. Saya tidak tahu semua orang sudah kemana. Atau mungkin saya tidak benar-benar mencarinya. Seharusnya kalau memang ramai kita tidak perlu mencari, kecuali mereka bersembunyi.
Dugaanku, mungkin mereka benar-benar bersembunyi, masih tidur dalam mimpi-mimpinya. Setelah begadang semalaman. Atau masih bermalas-malasan dengan HP di tangan. Entahlah, yang jelas lebaran beberapa tahun ini berbeda. Mungkin ke depan akan jauh lebih berbeda. Tidak perlu terkejut, hanya harus benar-benar siap saja.
nasroell 